
Oplus_16908288
Muriaraya.co.id, Pati – Ribuan massa kembali berdemo di depan DPRD Pati kini Bergabung antara permasalahan petani kendeng dan sengketa lahan di pundenrejo. Selasa (24/9/2025).
Ribuan massa aksi yang terdiri dari warga Pundenrejo dan kelompok petani Kendeng bersatu menuntut keadilan agraria. Aksi ini dipimpin langsung oleh Gunretno, tokoh pejuang Kendeng yang dikenal vokal melawan ketidakadilan pemerintah.
Tuntutan utama massa adalah penyelesaian sengketa lahan 7,3 hektare di Desa Pundenrejo yang diminta warga agar segera ditetapkan sebagai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Menurut para demonstran, janji pemerintah selama ini hanya berhenti di atas kertas tanpa tindakan nyata.
“Bupati harus berpihak pada rakyat, bukan pada kepentingan politik! Reforma agraria ini hak petani, bukan barang tawar-menawar. Jika tidak bisa menyelesaikan, Sudewo layak dimakzulkan!” tegas Gunretno di hadapan massa.
Suara lantang Gunretno menyatukan ribuan warga yang sejak pagi memadati depan Kantor DPRD Pati. Spanduk dan poster bertuliskan kritik pedas terhadap Bupati Sudewo dan DPRD berkibar sepanjang jalannya aksi.
Massa menilai pemerintah daerah gagal menghadirkan kepastian hukum bagi petani kecil dan justru memperpanjang penderitaan rakyat.
Dalam audiensi tertutup, Bupati Sudewo hanya berjanji akan melakukan kajian selama 14 hari sebelum memberi keputusan final. Sikap ini memantik kekecewaan publik.
Para demonstran menilai langkah tersebut sebagai bentuk penghindaran tanggung jawab dan bukti ketidakmampuan pemerintah dalam menyelesaikan masalah rakyat.
Selain itu, massa juga menyoroti lemahnya fungsi pengawasan DPRD. Mereka menuntut evaluasi total Pansus Hak Angket yang dianggap mandul dan tidak memberikan solusi konkret.
Aksi ini dijaga ketat oleh sekitar 1.200 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Meski berjalan damai, atmosfer politik di Pati kian panas, apalagi isu pemakzulan Bupati Sudewo semakin nyaring terdengar. ( Bambang S )