
Oplus_16908288
Muriaraya.co.id, Grobogan – Kematian Alif Fianto (23), warga Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, memasuki babak baru. Rabu (1/10/2025), Tim Forensik Biddokkes Polda Jateng melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam jenazah Alif, menyusul desakan keluarga yang menilai ada kejanggalan atas peristiwa yang terjadi 6 September lalu di gudang jagung milik Rudi, warga Desa Sidorejo.
Ekshumasi berlangsung di pemakaman Desa Mlowokarangtalun. Sejak pagi, polisi memasang garis pembatas di sekitar lokasi. Area autopsi ditutup kain hitam, sementara puluhan warga dan keluarga korban tampak menyaksikan dari luar garis polisi.
Di tengah suasana haru, istri korban, Novi Widyawati (23), terlihat tegar. Meski matanya berkaca-kaca, ia menegaskan keluarga hanya ingin keadilan.
“Kami tidak ingin menuduh siapa-siapa. Kalau memang kecelakaan kerja, biarlah kami menerima. Tapi kalau ada pihak yang sengaja menghilangkan nyawa suami saya, kami minta hukum ditegakkan,” ujarnya.
Kronologi yang Janggal
Kematian Alif Fianto sejak awal memang menimbulkan pertanyaan. Sebelum ditemukan tewas, ia sempat ditelepon oleh Rudi untuk datang ke gudang jagung sekitar pukul 14.48 WIB. Namun, hanya 12 menit kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB, Rudi kembali menghubungi Parwanto, kakak korban, dan memberi kabar bahwa Alif sudah meninggal dunia.
“Saat saya tiba, adik saya sudah terbujur di dekat truk. Wajahnya sebelah kiri gosong, ada darah di hidung, posisinya telungkup. Kondisinya sudah meninggal,” tutur Parwanto.
Polisi Libatkan Ahli
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, menegaskan bahwa ekshumasi dilakukan untuk menguji kebenaran penyebab kematian.
“Menindaklanjuti terkait temuan seorang laki-laki yang meninggal dunia karena terhimpit oleh truk diesel, kami melakukan serangkaian penyelidikan untuk membuktikan apakah ada unsur pidana atau tidak. Penyelidikan ini melibatkan beberapa ahli dengan menggunakan metode Scientific crime, sehingga pada hari ini kami melaksanakan ekshumasi. Harapannya, dengan melakukan autopsi, kami bisa menentukan penyebab meninggalnya korban. Kita masih menunggu hasilnya,” jelas AKP Rizky. (Galih)