
Muriaraya.co.id, Pati – Malam 1 Suro merupakan penanda awal bulan pertama dalam kalender Jawa. Penanggalan ini bertepatan dengan 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam.
Dalam kalender Hijriyah perpindahan hari dan bulan terjadi pada waktu magrib. Maka malam 1 Muharram 1447 H atau malam 1 Suro bertepatan pada malam 26 Juni 2025. Pada malam tersebut, terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan.
Lantas apa saja amalan yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau satu Muharram Malam 1 Suro? Ini Jadwalnya Serta Larangan yang Perlu Dihindari!Berikut ini 5 amalan yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang dihimpun Malam 1 Suro1. Membaca Doa Akhir Tahun Sebelum melaksanakan amalan-amalan di malam 1 Suro atau 1 Muharram, ada baiknya umat muslim membaca doa akhir tahun.
Doa ini dibaca pada saat akhir bulan Dzulhijjah sebelum memasuki bulan Muharram sebanyak 3 kali.Adapun pergantian hari dan bulan dalam kalender Hijriyah terjadi pada waktu magrib. Artinya doa ini dibaca sebelum memasuki waktu magrib. ini dipanjatkan untuk memohon ampun atas perbuatan yang telah dilakukan.
Berikut ini doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Arab Latin: Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fî hadzihi sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
” Membaca Doa Awal Tahun Setelah membaca doa akhir tahun umat muslim juga disunnahkan untuk membaca doa awal tahun pada malam 1 Suro atau 1 Muharram.
Doa ini dipanjatkan sesudah magrib atau masuknya waktu 1 Muharram.Doa awal tahun juga dibaca sebanyak 3 kali. Umat muslim yang membaca doa ini diharapkan mendapatkan anugerah dan kemurahan Allah pada tahun baru ke depan.
Doa Awal Tahun
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal.
Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.
Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu.
Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” . Mandi Sebelum melakukan amalan-amalan di .malam 1 Muharram ada baiknya untuk membersihkan diri dengan mandi.
Mandi di bulan Muharram juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan. (2) : Amalan Sunnah di Bulan Muharram Sesuai Anjuran Rasulullah. Memotong kuku Memotong kuku juga menjadi amalan yang dianjurkan dalam bulan Muharram. Memotong kuku juga dijelaskan dalam haditsnya Rasulullah saw sebagai berikut
:عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ: الِاسْتِحْدَادُ و الْخِتَانُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ
Artinya: “Lima perkara merupakan fitrah (sesuci) yaitu, memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku
“Dari hadits ini para ahli fiqih memberikan hukum sunnah kepada kegiatan yang memiliki orientasi kebersihan dan kerapian, yaitu memotong bulu yang tumbuh di sekitar daerah kemaluan dan mencabut bulu yang tumbuh di ketiak lengan tangan serta memotong kuku. .
Membaca Surah Al-Ikhlas Sebanyak 1000 kali Membaca surat Al-Ikhlas juga menjadi amalan dianjurkan dalam bulan Muharram.
Sementara itu, seorang pengasuh pondok pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, KH Mochammad Djamaluddin Ahmad pernah menyampaikan beberapa kehebatan dari istikamah berzikir kepada Allah SWT.”Zikir lebih utama dibanding semua amal. Bahkan lebih utama dari sedekah emas. Lebih utama dari perang membunuh musuh, lalu kita dibunuh musuh,” katanya.
Kiai Jamal lalu menyebutkan di zaman Nabi Muhammad SAW seorang sahabat Nabi yang selalu membaca surat al-Ikhlas ketika hendak melakukan sesuatu. Sahabat tersebut bernama Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi.
Muawiyah setiap keluar rumah selalu membaca surat al-Ikhlas begitu juga saat masuk rumah.”Sahabat Muawiyah duduk juga baca kulhu (surat al-Ikhlas), berdiri juga baca kulhu.
Dalam setiap keadaan dia selalu baca kulhu,” jelasnya.
Ketika sahabat Muawiyah wafat, Rasulullah beserta sahabat lain datang untuk takziah.
Saat itu Nabi Muhammad SAW kaget melihat ada ribuan malaikat di sekitar Muawiyah. Karena penasaran, Nabi pun mencari informasi tentang kebiasaan Muawiyah sesama hidupnya. Dan dari sana diketahui jika Muawiyah punya rutinan atau zikir surat al-Ikhlas.
Muawiyah wafat usai perang Tabuk. Saat itu Muawiyah ingin berangkat perang, akan tetapi karena menderita demam sangat tinggi, akhirnya Nabi menahannya untuk tetap di Madinah. Dalam perjalanan pulang menuju Madinah ada kabar Muawiyah telah meninggal dunia.”Ketika Muawiyah wafat, Nabi Muhammad SAW melihat ada 70 ribu malaikat yang ikut berkumpul mendoakan.
Sampai-sampai menutupi cahaya matahari dan terlihat redup,” tambah Kiai Djamal.Kiai Djamal mengatakan dari kisah sahabat Muawiyah ini dapat diambil kesimpulan tentang pentingnya setiap individu memiliki zikir yang diamalkan setiap hari. Zikir tersebut terserah setiap orang. Selama itu dalam kategori kalimat baik.
Bisa juga diambil dari ayat Al-Qur’an dan hadits.Kisah tentang Muawiyah radiyallahu anhu diriwayatkan oleh beberapa ulama hadits seperti Imam Bayhaqi dalam kitab Sunan-nya dan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Musnad yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radiyallahu anhu.”Mugi Allah paring kita saget zikir dalam setiap keadaan,” tandasnya.,
MURIARAYA.CO.ID PATI- Malam 1 Suro merupakan penanda awal bulan pertama dalam kalender Jawa. Penanggalan ini bertepatan dengan 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam.
Dalam kalender Hijriyah perpindahan hari dan bulan terjadi pada waktu magrib. Maka malam 1 Muharram 1447 H atau malam 1 Suro bertepatan pada malam 26 Juni 2025. Pada malam tersebut, terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan.
Lantas apa saja amalan yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau satu Muharram Malam 1 Suro? Ini Jadwalnya Serta Larangan yang Perlu Dihindari!Berikut ini 5 amalan yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang dihimpun Malam 1 Suro1. Membaca Doa Akhir Tahun Sebelum melaksanakan amalan-amalan di malam 1 Suro atau 1 Muharram, ada baiknya umat muslim membaca doa akhir tahun.
Doa ini dibaca pada saat akhir bulan Dzulhijjah sebelum memasuki bulan Muharram sebanyak 3 kali.Adapun pergantian hari dan bulan dalam kalender Hijriyah terjadi pada waktu magrib. Artinya doa ini dibaca sebelum memasuki waktu magrib. ini dipanjatkan untuk memohon ampun atas perbuatan yang telah dilakukan.
Berikut ini doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Arab Latin: Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fî hadzihi sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
” Membaca Doa Awal Tahun Setelah membaca doa akhir tahun umat muslim juga disunnahkan untuk membaca doa awal tahun pada malam 1 Suro atau 1 Muharram.
Doa ini dipanjatkan sesudah magrib atau masuknya waktu 1 Muharram.Doa awal tahun juga dibaca sebanyak 3 kali. Umat muslim yang membaca doa ini diharapkan mendapatkan anugerah dan kemurahan Allah pada tahun baru ke depan.
Doa Awal Tahun
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal.
Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.
Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu.
Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” . Mandi Sebelum melakukan amalan-amalan di .malam 1 Muharram ada baiknya untuk membersihkan diri dengan mandi.
Mandi di bulan Muharram juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan. (2) : Amalan Sunnah di Bulan Muharram Sesuai Anjuran Rasulullah. Memotong kuku Memotong kuku juga menjadi amalan yang dianjurkan dalam bulan Muharram. Memotong kuku juga dijelaskan dalam haditsnya Rasulullah saw sebagai berikut
:عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ: الِاسْتِحْدَادُ و الْخِتَانُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ
Artinya: “Lima perkara merupakan fitrah (sesuci) yaitu, memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku
“Dari hadits ini para ahli fiqih memberikan hukum sunnah kepada kegiatan yang memiliki orientasi kebersihan dan kerapian, yaitu memotong bulu yang tumbuh di sekitar daerah kemaluan dan mencabut bulu yang tumbuh di ketiak lengan tangan serta memotong kuku. .
Membaca Surah Al-Ikhlas Sebanyak 1000 kali Membaca surat Al-Ikhlas juga menjadi amalan dianjurkan dalam bulan Muharram.
Sementara itu, seorang pengasuh pondok pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, KH Mochammad Djamaluddin Ahmad pernah menyampaikan beberapa kehebatan dari istikamah berzikir kepada Allah SWT.”Zikir lebih utama dibanding semua amal. Bahkan lebih utama dari sedekah emas. Lebih utama dari perang membunuh musuh, lalu kita dibunuh musuh,” katanya.
Kiai Jamal lalu menyebutkan di zaman Nabi Muhammad SAW seorang sahabat Nabi yang selalu membaca surat al-Ikhlas ketika hendak melakukan sesuatu. Sahabat tersebut bernama Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi.
Muawiyah setiap keluar rumah selalu membaca surat al-Ikhlas begitu juga saat masuk rumah.”Sahabat Muawiyah duduk juga baca kulhu (surat al-Ikhlas), berdiri juga baca kulhu.
Dalam setiap keadaan dia selalu baca kulhu,” jelasnya.
Ketika sahabat Muawiyah wafat, Rasulullah beserta sahabat lain datang untuk takziah.
Saat itu Nabi Muhammad SAW kaget melihat ada ribuan malaikat di sekitar Muawiyah. Karena penasaran, Nabi pun mencari informasi tentang kebiasaan Muawiyah sesama hidupnya. Dan dari sana diketahui jika Muawiyah punya rutinan atau zikir surat al-Ikhlas.
Muawiyah wafat usai perang Tabuk. Saat itu Muawiyah ingin berangkat perang, akan tetapi karena menderita demam sangat tinggi, akhirnya Nabi menahannya untuk tetap di Madinah. Dalam perjalanan pulang menuju Madinah ada kabar Muawiyah telah meninggal dunia.”Ketika Muawiyah wafat, Nabi Muhammad SAW melihat ada 70 ribu malaikat yang ikut berkumpul mendoakan.
Sampai-sampai menutupi cahaya matahari dan terlihat redup,” tambah Kiai Djamal.Kiai Djamal mengatakan dari kisah sahabat Muawiyah ini dapat diambil kesimpulan tentang pentingnya setiap individu memiliki zikir yang diamalkan setiap hari. Zikir tersebut terserah setiap orang. Selama itu dalam kategori kalimat baik.
Bisa juga diambil dari ayat Al-Qur’an dan hadits.Kisah tentang Muawiyah radiyallahu anhu diriwayatkan oleh beberapa ulama hadits seperti Imam Bayhaqi dalam kitab Sunan-nya dan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Musnad yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radiyallahu anhu.”Mugi Allah paring kita saget zikir dalam setiap keadaan,” tandasnya.,
itulah 5 amalan sunnah yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang dianjurkan untuk dilakukan. Yuk diamalkan,itulah 5 amalan sunnah yang dapat dilakukan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang dianjurkan untuk dilakukan. Yuk diamalkan, ( Eko S )