Muriaraya.co.id, Pati – Sidak tambang di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sempat diwarnai kericuhan. Sopir damp truk pengangkut hasil tambang nyaris baku hantam dengan warga, Rabu (30/4/2025) siang.
Sidak itu dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Bersama DPMPTSP Kabupaten Pati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati, Dinas ESDM Wilayah Kendeng Muria, Polsek Sukolilo dan sejumlah warga yang tergabung dalam Sukolilo Bangkit.
Mereka meninjau sejumlah titik tambang ilegal maupun legal di Kecamatan Sukolilo. Mulai dari Desa Kedungwinong, Desa Wegil hingga Desa Gadudero. Saat berada di tambang di Desa Gadudero, kericuhan sempat timbul.
Rombongan didatangi damp truk dengan mengangkut hasil tambang. Tak berhenti di sana, sang sopir mengklakson beberapa kali.
Hal itu memicu emosi warga. Seorang warga pun mendatangi sopir tersebut sampai berniat naik ke truk.
Adu mulut pun terjadi. Sopir dan warga itu pun nyaris baku hantam.
Beruntung ada Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan. Dirinya mencoba melerai dan mendinginkan suasana.
Koordinator Sukolilo Bangkit Slamet Riyanto menyayangkan insiden tersebut. Menurutnya, pihak penambang seakan-akan tak menghargai para pejabat dan OPD terkait yang terlibat dalam sidak tersebut.
”Ada sidak yang dilakukan terkesan APH dan OPD tidak dihormati oleh pihak penambang. Bahkan pengangkut batu di sana,” ungkap Slamet
Menurutnya, truk tambang tersebut sudah melebihi muatan dan tidak menutupi hasil tambang. Padahal mereka diwajibkan menutupi hasil tambang agar tak menganggu warga.
”Dengan muatan yang melebihi tonase, di depan ESDM, di depan APH. Mereka cuek saja dan menganggap mengganjal mereka. Kami diklakson bolak-balik. ada insiden dari damp truk. itu juga tidak dititipi sama sekali. Terkesan memancing kami. mereka malah seakan ndak mau tahu,” tandas dia